Rayap merupakan hama serangga yang menjadi perusak kayu baik eksterior maupun interior dan telah menjadi masalah di seluruh dunia. Menurut pakar pembasmirayap di dunia ini ada sekitar lebih dari 400 jenis spesies rayap. Namun dari jumlah itu terdapat 4 jenis spesies rayap yang paling ganas. Dan kesemua jenis spesies itu adanya di daerah tropis, dan Indonesia termasuk salah satunya.
Secara gambaran umum ada tiga golongan rayap,yaitu :
1. Rayap tanah atau dalam bahasa lainnya Subteranian
2. Rayap kayu kering atau dalam istilah lainnya Drywood
3. Rayap kayu kering atau biasa disebut Dampwood
Hama Serangga Rayap ini merupakan serangga sosial yang hidupnya berkoloni dan mereka memiliki kasta, yaitu :
1. Kasta rayap sebagai ratu
2. Kasta rayap sebagai pekerja
3 Kasta rayap sebagai prajurit
4. Kasta rayap sebagai laron
1. Kasta rayap sebagai ratu
2. Kasta rayap sebagai pekerja
3 Kasta rayap sebagai prajurit
4. Kasta rayap sebagai laron
Sehingga apabila ditemukan laron yang beterbangan di suatu area, maka berarti pada area tersebut sudah/telah terbentuk adanya sarang sebuah kerajaan rayap yang telah berumur lebih kurang dua tahun. Dan dipastikan di Indonesia tidak ada tanah yang bebas dari hama rayap, termasukdi daerah pesisir pantai sekalipun.
Serangga rayap pada tahun 2000-an lalu diperkirakan telah menimbulkan kerusakan berupa konstruksi sebuah bangunan dan isinya yang telah mencapai nominal lebih dari 2,5 trilyun per tahun. Dan itupun hanya untuk beberapa wilayah di jabodetabek khususnya pada bangunan milik pemerintahan saja belum termasuk milik swasta. Bahkan kabar yang sangat mengejutkan dari para pelaku pembasmirayap adalah istana kepresidenan Republik Indonesia terdapat beberapa bagian bangunan yang terindikasi keropos karena dimakan serangan hama rayap.
Rayap akan menyerang semua bahan bangunan yang mengandung selulosa, seperti kayu, kulit, karpet, gypsum, kertas dan beberapa komponen lainnya termasuk asbes dan pembungkus kabel.
Berapakah biaya yang harus dikeluarkan untuk kerugian yang diakibatkan oleh serangan hama rayap tersebut??
Padahal berapa sih biaya yang harus dikeluarkan untuk membasmi hama rayap tersebut? jika kita taksir bersama hanya berkisar 1,25%-2,5 % saja dari sebuah property/bangunan.
Serangga rayap pada tahun 2000-an lalu diperkirakan telah menimbulkan kerusakan berupa konstruksi sebuah bangunan dan isinya yang telah mencapai nominal lebih dari 2,5 trilyun per tahun. Dan itupun hanya untuk beberapa wilayah di jabodetabek khususnya pada bangunan milik pemerintahan saja belum termasuk milik swasta. Bahkan kabar yang sangat mengejutkan dari para pelaku pembasmirayap adalah istana kepresidenan Republik Indonesia terdapat beberapa bagian bangunan yang terindikasi keropos karena dimakan serangan hama rayap.
Rayap akan menyerang semua bahan bangunan yang mengandung selulosa, seperti kayu, kulit, karpet, gypsum, kertas dan beberapa komponen lainnya termasuk asbes dan pembungkus kabel.
Berapakah biaya yang harus dikeluarkan untuk kerugian yang diakibatkan oleh serangan hama rayap tersebut??
Padahal berapa sih biaya yang harus dikeluarkan untuk membasmi hama rayap tersebut? jika kita taksir bersama hanya berkisar 1,25%-2,5 % saja dari sebuah property/bangunan.
Termite control (Anti Rayap) adalah suatu tindakan pencegahan dan pengendalian untuk memperpanjang usia suatu bangunan/gedung. Hal ini diperkuat dengan ketentuan SKSNI dirjen Ciptakarya Departemen Pekerjaan Umum tentang pentingnya anti rayap pada setiap bangunan yang sedang atau yang telah dibangun. Dan inilah yang menjadi tantangan bagi para pembasmirayap untuk mengatasi masalah rayap tersebut.
